Collonges La Rouge, 15 October 2014

Pada hari kedua saya di Chaunac, Prof. Stephane mengajak saya mengunjungi Collonges La Rouge. Collonges La Rouge adalah sebuah perkampungan yang dibangun dengan menggunakan batu berwarna merah atau yang mereka sebut dengan red sandstone. Collonges La Rouge merupakan salah satu perkampungan terindah di Perancis (Les Plus Beaux Villages de France).
Kampung ini memang unik dan indah sekali. Semua bangunan rumahnya terbuat dari batu pasir berwarna merah. Dengan desain khas eropa, bangunan ini terlihat sangat cantik. Konon bangunan ini dibangun pada abad ke-8 dan merupakan sumbangan dari Limoges of the parish kepada biara Charroux.
Perkampungan ini terletak di wilayah Limousin, Departemen Correze. Sejarah berdirinya perkampungan ini diawali oleh dibangunnya sebuah biara oleh para biarawan dari Charraoux Abbey pada abad ke-8. Setelah revolusi Perancis, bangunan ini sempat hancur dan kemudian pada abad ke-19 masyarakat membangun kembali perkampungan ini. Jumlah penduduknya sempat mengalami penurunan dan desa tersebut berubah menjadi desa penambang batu. Pada abad ke-20 warganya membentuk association Les Amis de Collonges (The Friends of Collonges) dan kemudian pada tahun 1942 desa ini menjadi salah satu monumen bersejarah di Perancis 🙂
Desa ini memang patut dikunjungi. Ornamen dan desain rumahnya sangat cantik sekali. Warna merah batu dan bunga hias menempel di dinding rumah dan membuat rumah tersebut menjadi sangat asri sekali. Lagi lagi saya sangat bersyukur bisa mengunjungi tempat ini. Terima kasih ya Allah Engkau beri saya kesempatan ini. Dear Stephane and family, thank you so much 🙂



Di pintu depan saya
meilihat peta perkampungan tersebut. Selain rumah penduduk, ada beberapa bangunan yang bersejarah diantaranya gereja dan castle. Gerejanya bernama Saint-Pierre. Gereja ini resmi menjadi salah satu monumen bersejarah sejak 4 April 1905. Menarik sekali membaca sejarah didalam gereja ini.



Chaunac, 14 Oktober 2014
Setelah seminggu saya melakukan penelitian di kampus Universitas Paris Diderot, Prof. Stephane, partner riset saya mengajak saya untuk berlibur ke Chaunac, Naves kampung halamannya, tempat tinggalnya dulu bersama orang tuanya. Chaunac adalah sebuah kota kecil disebelah selatan Perancis, tepatnya di departemen Naves (Correze), Limousin.
Kami tinggal di sebuah rumah tua yang masih sangat terawat. Rumah tersebut sangat bergaya eropa. Saya sangat terkesan sekali karena didalamnya banyak sekali koleksi buku. Sayang saya tidak bisa memahami isi buku karena hampir semuanya berbahasa Perancis :p. Bisa dipastikan Stephane berasal dari keluarga yang sangat berpendidikan. Ternyata dugaan saya itu benar. Stephane bercerita kakeknya dulu adalah seorang entomologist… hmmm …:) Di samping rumah ada sebuah bangunan kecil yang sudah tidak digunakan lagi. Dulu rumah tersebut katanya ruang kerja kakeknya dan juga berfungsi sebagai museum serangga.

Suara kicau burung menghiasi pagi yang berembun. Damai sekali mendengar kicau burung dan melihat kabut di pagi hari… udara yang sangat bersih dan segar membuat saya ingin keluar rumah pagi-pagi. Suhu pagi itu mencapai 10 derajat celcius. Saat itu memang sudah masuk musim gugur.
Rumah tersebut berlokasi tidak jauh dari hutan. Menurut Stéphane, dulu ketika beliau kecil seringkali ke hutan untuk mencari chestnut dan jamur. Keesokan paginya saya pun diajak Stephane untuk menyusuri hutan tersebut. Wah senang sekali rasanya. Kami akan mengumpulkan chestnut dan jamur untuk makan malam … :).
Stephane pun mengajak istri dan si baby Anand masuk ke dalam hutan. Sungguh saya sangat kagum dengan keharmonisan keluarga ini. Dan ternyata Stephane pandai sekali menggendong sang bayi Anand!!. Saya senang sekali melihat foto tersebut 🙂

Di dalam hutan, saya tidak hanya diajak untuk mengumpulkan chestnut dan jamur saja, namun juga dijelaskan bagaimana cara memilih chestnut dan jamur yang baik. Dengan detailnya Stephane menjelaskan bagaimana membedakan jamur yang bisa dimakan dan jamur yang mengandung racun.
Di dalam hutan kami menemukan banyak sekali chestnut. Demikian pula pemandangan didalam hutan sangat indah sekali. Tentunya saya mengabadikan keindahan hutan itu. Selain warna hutan yang khas, saya juga mendengar suara air yang mengalir di sungai kecil yang melintasi pohon-pohon didalam hutan. Sungguh ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Thanks Stéphane… I miss this place so much!!


